Bukan Sekadar Hiburan, Mahjong Ways 3 Jadi Simbol Perjalanan Jiwa di Tengah Hidup yang Terlalu Serius
Ketika Permainan Menjadi Cermin Kehidupan
Di sebuah kafe kecil di Bandung, komunitas “Harmony Tiles” berkumpul setiap akhir pekan. Bukan untuk membahas bisnis, melainkan bermain Mahjong Ways 3, sebuah permainan yang awalnya dianggap sekadar hiburan digital. Namun bagi mereka, permainan ini telah bertransformasi menjadi simbol perjalanan jiwa—sebuah filosofi tentang keseimbangan, ketekunan, dan intuisi di tengah dunia yang serba cepat.
Salah satu pendirinya, Davin Wirawan, seorang desainer interior berusia 32 tahun, mengaku bahwa filosofi permainan tersebut mengubah cara ia memandang hidup dan bisnis.
“Mahjong mengajarkan saya bahwa setiap langkah, sekecil apa pun, menentukan bentuk akhir permainan. Sama halnya dengan hidup atau membangun usaha—strategi dan kesabaran selalu berbuah,” ujarnya sambil tersenyum.
Filosofi dari Strategi dan Keseimbangan
Mahjong bukan hanya soal keberuntungan. Di dalamnya ada prinsip keseimbangan antara akal, intuisi, dan ritme, yang bagi Davin dan rekan-rekannya menjadi dasar filosofi kerja mereka. Mereka menafsirkan setiap susunan tile sebagai metafora keputusan hidup: kapan harus menahan diri, kapan berani mengambil risiko, dan kapan harus melepas sesuatu agar bisa meraih kemenangan yang lebih besar.
Dari sinilah lahir pendekatan baru mereka terhadap bisnis desain interior. Davin menyebutnya sebagai “Zen Design Strategy”—strategi yang berakar pada harmoni dan kesederhanaan. Filosofi Mahjong membuat mereka fokus pada esensi, bukan sekadar tampilan.
“Kalau di Mahjong kita buru-buru buang tile tanpa melihat keseluruhan, kita bisa kalah cepat. Begitu juga di bisnis. Jangan tergesa-gesa mengejar tren, pahami dulu konteksnya,” tambahnya.
Transformasi Filosofi ke Langkah Nyata
Komunitas Harmony Tiles memutuskan untuk membawa filosofi permainan ini ke dunia nyata melalui proyek sosial dan bisnis kreatif.
Mereka mendirikan studio kolaboratif yang menampung desainer muda, pebisnis kecil, hingga seniman lokal. Tiap proyek mereka dimulai dengan ritual unik: sesi permainan Mahjong Ways 3 bersama, bukan untuk bersaing, tapi untuk melatih fokus dan intuisi kolektif.
Dalam praktik bisnisnya, mereka menerapkan prinsip:
-
Keseimbangan antara intuisi dan data.
Setiap keputusan desain diambil dengan mempertimbangkan perasaan estetika dan analisis pasar. -
“Discard to grow” — berani melepaskan ide lama yang tidak relevan agar muncul inovasi baru.
-
Kesabaran progresif.
Seperti permainan yang penuh tahapan, setiap proyek mereka diselesaikan langkah demi langkah, tanpa tergoda jalan pintas.
Strategi ini juga merembes ke dalam gaya komunikasi mereka di media sosial. Alih-alih menonjolkan hasil akhir, mereka sering menampilkan proses berpikir dan filosofi di balik desain—menciptakan engagement yang otentik dan mendalam.
Dari Game ke Gerakan
Hasilnya luar biasa. Dalam dua tahun terakhir, omzet bisnis Davin meningkat 180%, sementara jumlah anggota komunitas Harmony Tiles tumbuh dari 12 menjadi lebih dari 300 orang di seluruh Indonesia. Mereka juga mulai mengadakan workshop bertema “Mindful Design”, di mana filosofi Mahjong dijadikan pendekatan untuk membangun kreativitas dan ketahanan mental di dunia kerja.
Bagi banyak anggota, perubahan paling berharga bukan pada uang atau popularitas, melainkan ketenangan batin.
“Mahjong Ways 3 membuat saya sadar, kita semua sedang bermain permainan panjang. Kadang menang, kadang kalah, tapi yang penting adalah cara kita menata ulang setiap kepingan,” kata Nia, seorang anggota komunitas yang kini menjadi pembicara mindfulness di berbagai kampus.
Refleksi: Seni Menemukan Diri di Tengah Strategi
Kini, Mahjong Ways 3 bukan lagi sekadar permainan bagi komunitas Harmony Tiles. Ia menjadi simbol perjalanan jiwa, pengingat bahwa strategi tanpa kesadaran hanyalah ambisi kosong. Dalam dunia yang terlalu serius, permainan justru mengajarkan cara untuk hidup dengan lebih ringan namun bermakna.
Sebagaimana Davin menutup perbincangan:
“Hidup ini seperti Mahjong—bukan soal menang cepat, tapi tentang bagaimana kita membaca pola, menerima kehilangan, dan terus bermain dengan hati.”
