Strategy Mahjong Ways 2 dan Filosofi Kecil tentang Keberanian Memulai dari Awal Lagi
Ketika Filosofi Permainan Menjadi Jalan Kehidupan
Di sudut kecil kota Semarang, ada kedai kopi bernama “Roemah Tiong Hoa”, tempat di mana budaya Tionghoa berpadu dengan semangat anak muda modern. Kedai ini tak hanya dikenal karena aromanya yang khas, tetapi juga karena kisah inspiratif di balik kesuksesannya — sebuah kebangkitan yang berawal dari kegagalan, dan dari inspirasi yang tak disangka-sangka: permainan strategi Mahjong Ways 2.
Bagi pemiliknya, Livia Tan, Mahjong bukan sekadar permainan hiburan. Saat ia bangkrut pada 2020 karena pandemi, Livia menemukan pelajaran mendalam dari permainan itu. “Setiap kali kalah, kita tak benar-benar kalah,” ujarnya. “Mahjong mengajarkan untuk menyusun ulang strategi, membaca peluang, dan berani memulai dari awal — dengan kepala dingin.”
Filosofi dari Bidang Tak Terduga
Dalam Mahjong Ways 2, setiap langkah pemain ditentukan oleh kemampuan membaca pola, mengelola risiko, dan menunggu waktu yang tepat untuk membuka “winning hand.” Filosofi inilah yang Livia terapkan saat membangun ulang bisnisnya.
Ia sadar, bisnis kopi tak sekadar soal rasa, tapi juga soal momentum dan strategi. Seperti dalam Mahjong, di mana kesabaran menentukan kemenangan, Livia belajar menunggu saat yang tepat untuk berinovasi — bukan sekadar mengikuti tren pasar.
Langkah Nyata: Dari Meja Mahjong ke Meja Bisnis
-
Menyusun Ulang Strategi Bisnis
Setelah tutup selama setahun, Livia memetakan ulang pelanggan lamanya. Ia tidak lagi membuka banyak cabang, melainkan fokus pada satu kedai utama yang mengusung konsep “slow coffee and mindful moments”. -
Membaca Pola Pelanggan
Ia mengamati pola perilaku pembeli, layaknya membaca tile dalam Mahjong. Melalui survei kecil dan interaksi langsung, ia tahu bahwa banyak pelanggan mencari tempat yang bukan hanya untuk minum kopi, tapi juga tempat menemukan ketenangan. -
Inovasi Produk dan Branding Filosofis
Menu andalannya kini diberi nama simbolik — seperti “Winning Hand Latte” dan “New Round Espresso”. Tiap produk menceritakan filosofi untuk berani mulai lagi setelah kalah.
Di media sosial, Livia membagikan kisahnya lewat konten bertema “Belajar dari Mahjong,” yang dengan cepat menarik simpati banyak orang. -
Manajemen Berbasis Kesempatan, Bukan Takut Kalah
Ia juga menerapkan sistem kerja baru di mana setiap karyawan diberi kesempatan kedua. “Kalau mereka salah, kami belajar bareng,” katanya. “Dalam Mahjong maupun hidup, ronde baru selalu datang.”
Hasilnya: Lebih dari Sekadar Bisnis yang Bangkit
Kini, Roemah Tiong Hoa mencatat kenaikan omzet hingga 180% dalam dua tahun terakhir. Tak hanya itu, komunitas “Mahjong & Mindfulness” yang Livia dirikan setiap akhir pekan menarik banyak profesional muda yang mencari keseimbangan hidup.
Bagi mereka, Mahjong bukan lagi sekadar permainan tradisional, tetapi cermin filosofi hidup: kalah itu sementara, tapi belajar dan bangkit itu selamanya.
Penutup: Keberanian yang Berulang
“Setiap kali aku menata ulang tile Mahjong, aku seperti menata ulang hidupku,” kata Livia sambil tersenyum. Filosofi sederhana itu membuatnya percaya — keberanian untuk memulai dari awal bukan kelemahan, melainkan kekuatan sejati yang membuat hidup selalu punya bab baru untuk ditulis.